Senin, 04 Maret 2013

Makalah Hubungan Antar Manusia




Disusun oleh : Redo Wendra
NIM              : 1186206 0017
Dosen Pembimbing : Nike Oktalita, SH. M.Kn



KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat, taufik, dan hidayahNya sehingga Penulis dapat menyelesaikan  makalah ini dengan judul “HUBUNGAN ANTAR MANUSIA”.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, penulisan makalah ini tidak terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Nike Oktolita, SH, M,kn selaku dosen pembimbing mata kuliah Pendidian Pancasila dan Kewarganegaraan.
2.      Serta rekan-rekan SI PGSD yang telah memberikan dukungan dalam penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.


Dharmasraya, 20 September  2012

Redo Wendra



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar belakang
Manusia adalah makhluk sosial untuk bertahan hidup harus ada sosialialisme atau berhubungan dengan manusia lain dan hal ini tak bisa  dihindari, mutlak dilakukan manusia apalagi pada masa sekarang ini. Hubungan antar manusia dengan hubungan kemanusiaan sesungguhnya mempunyai pengertian yang berbeda. Dalam setiap bentuk hubungan, hubungan antar manusia lebih mendominasi dari pada hubungan kemanusiaan. Dalam pengertian hubungan antar manusia bukan hanya dalam wujudnya saja, tetapi juga dari sifat-sifatnya, waktunya, cara bicaranya, sikapnya, tingkah lakunya, pribadinya, dan berbagai macam aspek kejiwaan yang ada pada diri manusia. Dalam pergaulan hidup, manusia menduduki fungsi yang bermacam-macam. Disatu sisi ia adalah ayah atau ibu, tetapi disisi lain ia adalah anak. Disatu sisi adalah ia kakak, tetapi disisi lain ia adalah adik. Pengetahuan tentang hubungan antar manusia, mendasari interaksi dan komunikasi dari individu ke individu lainnya.

B.       Tujuan
1.      Tujuan Umum
Mahasiswa mampu :
a.       Menjelaskan tentang pengertian hubungan antar manusia.
b.      Menjelaskan tujuan dari hubungan antar manusia

2.      Tujuan Khusus
Mahasiswa memiliki kemampuan untuk :
a.       Menjelaskan teknik-teknik hubungan antar manusia.
b.      Menjelaskan factor yang mendasari hubungan antar manusia



BAB II
PEMBAHASAN


A.    PENGERTIAN HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Hubungan antar manusia adalah kemampuan mengenali sifat, tingkah laku, pribadi seseorang. Ruang lingkup hubungan antar manusia dalam arti luas adalah interaksi antar seseorang dengan orang lain secara tatap muka dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan, sehingga menimbulkan kebahagiaan dan kepuasaan hati pada kedua belah pihak. Suksesnya seseorang dalam melaksanakan “Human Relations” karena ia berkomunikasi secara etis, ramah, sopan, menghargai, dan menghormati orang lain.Human Relations ini dilakukan dimana saja —> di rumah, pasar, kampus, toko, dalam bis, kereta api, dan sebagainya.
Kesimpulan:
Proses interaksi melibatkan perasaan, kata yang diucapkan dalam komunikasi, mencerminkan perasaan dan sikap, proses penyesuaian diri. Hubungan antar manusia secara luas mencoba menemukan, mengidentifikasi masalah dan membahas untuk mendapatkan pemecahan masalah.
Pengertian HAM Menurut Beberapa Pakar
  1. Hugo Cabot dan Joseph A Kahl (1967): HAM adalah suatu sosiologi yang konkret karena meneliti situasi kehidupan, khususnya masalah “interaksi dengan pengaruh dan psikologisnya. Jadi, interaksi mengakibatkan dan menghasilkan penyesuaian diri secara timbal balik yang mencakup kecakapan dalam penyesuaian dengan situasi baru.
  2. H. Bonner (1975): interaksi adalah hubungan antara dua atau lebih individu manusia dan perilaku individu yang satu mempengaruhi, mengubah, dan memperbaiki perilaku individu lain atau sebaliknya.
  3. Keith Davis Human Relation at Work” adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan. Ditinjau dari kepimpinannya, yang bertanggung jawab dalam suatu kelompok merupakan interaksi orang-orang menuju situasi kerja yang memotivasi untuk bekerjasama secara produktif, sehingga dicapai kepuasan ekonomi, psikologis dan sosial.
  4. Ferdinand Tonnies: menyatakan bahwa manusia dalam bermasyarakat mempunyai dua jenis pergaulan yaitu:
1.      Gemeinscaft, hal yang dialami oleh orang lain dirasakan sebagaimana terjadi pada dirinya olek karena pergaulannya yang sangat akrab. Sifatnya statis, pribadi, tidak rasional;
2.      Gessellscaft, pergaulan yang mempertimbangkan untung dan ruginya sehingga anggota bebas keluar masuk dari kelompok tersebut.

B.     TUJUAN HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Tujuan hubungan antar manusia adalah agar tercapainya kehidupan yang harmonis yaitu masing-masing orang saling bekerjasama dengan menyesuaikan diri terhadap satu dengan yang lain, dan memanfaatkan pengetahuan tentang factor social dan psikologis. Dalam penyesuaian diri manusia sedemikian rupa sehingga penyesuaian diri ini terjadi dengan serasi dan selaras, dengan ketegangan dan pertentangan sedikit mungkin.
Hal ini disebabkan karena didalam masyarakat/lingkungan sosial, setiap orang mempunyai kepentingan dan harapan yang berbeda-beda atau bersaing satu sama lain. Suksesnya hubungan antar manusia sebagai akibat tidak mengabaikan sopan santun, ramah tamah, hormat menghormati dan menghargai orang lain dan faktor etika. Hubungan antar manusia yang baik akan mengatasi hambatan-hambatan komunikasi, mencegah salah pengertian dan mengembangkan segi konstruktif sifat tabiat manusia yang dipengaruhi oleh pembawaan dan lingkungan.
Tujuan HAM lainnya adalah:
  1. Memanfaatkan pengetahuan tentang faktor sosial dan psikologis dalam penyesuaian diri manusia sehingga terjadi keselarasan dan keserasian, dengan konflik seminimal mungkin.
  2. Memenuhi kebutuhan antara individu yang satu dengan yang lain.
  3. Memperoleh pengetahuan dan informasi baru.
  4. Menumbuhkan sikap kerjasama.
  5. Menghilangkan sikap egois/paling benar.
  6. Menghindari dari sikap stagnan karena “manusia adalah makhluk homo socius”; mengubah sikap dan perilaku diri sendiri dan orang lain serta memberikan bantuan.

C.     TEKHNIK HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Tekhnik untuk menjalin hubungan antar manusia adalah dengan:
1.       Melakukan kontak sosial
Kontak sosial adalahhubungan antara satu pihak dengan pihak yang lainnya yang merupakan terjadinya awal interaksi sosial.
a.       Secara fisik kontak terjadi apabila terjadi hubungan badaniyah (secara langsung).
b.      Secara sosial tidak perlu terjadi hubungan badaniyah (tidak langsung)
2.       Tindakan sosial
Menurut Max Weber, tindakan sosial adalah tindakan seorang individu yang dapat mempengaruhi individu yang lain dalam masyarakat,tindakan sosial dibedakan menjadi:
a.       Tindakan rasional innstrumental: tindakan yang memperhitungkan kesesuaian antara cara dan tujuan.
b.      Tindakan rasional berprestasi nilai: tindakan yang berkenaan dengan nilai dasar dalam masyarakat.
c.       Tindakan tradisional: tindakan yang dilakukan berdasarkan perkembangan adat istiadat atau kebiasaan.
d.      Tindakan efektif: tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok berdasarkan perasaan atau emosi.
3.       Melakukan komunikasi
Proses komunikaasi terjadi saat kontak sosial berlangsung. Secara harfiah komunikasi merupakan hubungan atau pergaulan dengan orang lain.

D.    FAKTOR YANG MENDASARI HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Hubungan antar manusia melibatkan individu secara utuh baik dan secara fisik maupun psikologis. Proses psikologis sangat dominan mendasari hubungan antar manusia dan merupakan faktor utama yang dalam proses internalisasi, antara lain imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati.

1.         Factor imitasi
Imitasi atau tiruan adalah keadaan seseorang yang mengikuti sesuatu diluar dirinya. Sebelum mengikuti satu hal, ia harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a.       Minat perhatian yang cukup besar terhadap hal yang akan diimitasi.
b.      Sikap menjunjung tinggi atau mengagumi hal-hal yang diimitasi.
c.       Seorang meniru suatu pandangan atau tingkah laku karena akan memperoleh penghargaan social yang tinggi.

Dari syarat diatas, imitasi merupakan proses hubungan antar manusia yang menerangkan tentang mengapa dan bagaimana dapat terjadi keseragaman dalam pandangan dan tingkah laku.

2.        Faktor sugesti
Sugesti adalah proses seorang individu menerima cara pandang atau pedoman tingkah laku orang lain tanpa kritik terlebih dahulu.
Persyaratan untuk memudahkan terjadinya sugesti pada seseorang adalah sebagai berikut:
a.       Hambatan berfikir, karena rangsangan emosional, proses sugesti yang terjadi pada orang tersebut secara langsung menerima tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu segala pengaruh atau pandangan orang lain.
b.      Pikiran terpecah-pecah (disasosiasi), orang yang sedang mengalami pemikiran yang terpecah-pecah, mudah terjadi sugesti.
c.       Otoritas atau prestise, proses sugesti cenderung terjadi pada orang-orang yang sikapnya menerima pandangan tertentu dari seseorang yang memiliki keahlian tertentu sehingga dianggap otoritas dalam keahlian tersebut atau dari seseorang yang mempunyai prestise sosial yang tinggi.
d.      Mayoritas orang akan mudah menerima pandangan ketika pandangan tersebut disokong oleh mayoritas atau sebagian besar golongan atau masyarakat. Penerimaan pandangan itu terjadi tanpa pertimbangan lebih lanjut.
e.       Kepercayaan penuh penerima sikap atau pandangan tanpa pertimbangan lebih lanjut dikarenakan pandangan tersebut sudah ada pada diri individu yang bersangkutan.



3.        Faktor identifikasi
Preses identifikasi berlangsung secara sadar (dengan sendiri) irrasional, berdasarkan perasaan, dan berkembang bahwa identifikasi berguna untuk melengkapi system norma dan citra-citra.

4.        Faktor simpati
Simpati adalah persaan tertarik seseorang terhadap orang lain yang timbul atas dasar penilaian perasaan dorongan utama yang memunculkan, simpati adalah rasa ingin mengerti dan bekerja sama dengan orang lain.


E.     FAKTOR YANG MENENTUKAN HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Salah satu cara seseorang melakukan hubungan antar manusia adalah dengan menggunakan komunikasi antara individu atau komunikasi interpersonal. Agar hubungan antar manusia berjalan dengan baik, salah satunya dapat ditunjang dengan menumbuhkan hubungan interpersonal yang baik. Berikut adalah factor-faktor yang menumbuhkan hubungan interpersonal yang baik:

1.        Rasa percaya (Trust)
Secara ilmiah “percaya” adalah mengandalkan perilaku orang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki, yang pencapaiannya tidak pasti dan dalam situasi yang penuh resiko (Giffin, 1967). Sejak tahap pertama dalam hubungan interpersonal sampai tahap akhir, “percaya” menentukan efektifitas komunikasi. Bila seorang individu sudah percaya kepada kita, maka individu tersebut akan lebih mudah terbuka kepada kita. Hal ini akan membuka saluran komunikasi, memperjelas pengiriman dan penerimaan komunikasi, serta memperluas peluang komunikasi untuk mencapai maksudnya. Hilangnya kepercayaan kepada orang lain akan menghambat perkembangan hubungan interpersonal yang akrab. Ada tiga factor yang dapat menumbuhkan sikap percaya dan mengembangkan komunikasi yang didasari sikap saling percaya, yaitu :
a.       Menerima
Adalah kemampuan berhubungan dengan orang lain tanpa menilai dan  berusaha mengendalikan. Menerima adalah sikap yang melihat orang lain sebagai manusia sebagai individu yang dihargai. Menerima berarti tidak menilai pribadi orang berdasarkan perilakunya yang tidak kita senanginya. Betapa jeleknya perilakunya menurut persepsi kita, kita tetap berkomunikasi dengan dia sebagai personal, bukan ssebagai objek. Sikap menerima tidak semudah apa yang kita katakan. Kita cenderung menilai dan sukar menerima.

b.      Empati
Merupakan factor kedua yang menumbuhkan sikap percaya diri orang lain. Empati dianggap sebagai memahami orang lain yang tidak emosional. Berempati artinya membayangkan diri kita pada kejadian yang menimpa orang lain.

c.       Kejujuran
Merupakan faktor ketiga yang menumbuhkan sikap percaya diri. Kita akan menaruh percaya pada orang yang terbuka, atau tidak mempunyai pretense yang dibuat-buat. Kejujuran menyebabkan perilaku kita dapat diduga (predictable). Ini mendorong orang lain percaya kepada kita.

2.      Sikap sportif
Sikap sportif adalah sikap yang mengurangi sikap melindungi diri dalam komunikasi yang terjadi dalam hubungan antar manusia. Orang bersikap defensive bila tidak menerima, tidak jujur dan tidak empati. Sudah jelas dengan sikap defensive, komunikasi interpersonal akan gagal karena orang defensive akan lebih banyak melindungi diri dari ancaman yang ditanggapi dalam situasi komunikasi ketimbang memahami pesan orang lain.
Sikap defensive meliputi: evaluasi, kontrol, strategi, netralitas, superioritas dan kepastian. Sedangkan iklim suportif meliputi: deskripsi, orientasi masalah, spontanitas, empati, persaamaan dan profesionalisme.
  1. Evaluasi dan deskripsi. Evaluasi adalah penilaian terhadap orang lain, memuji atau mengecam. Deskripsi adalah penyampaian perasaan atau persepsi tanpa melakukan penilaian.
  2. Kontrol dan orientasi masalah. Perilaku kontrol artinya berusaha mengubah orang lain, mengendalikan, mengubah sikap, pendapat dan tindakannya. Orientasi masalah adalah mengkomunikasikan keinginan untuk bekerjasama mencari pemecahan masalah.
  3. Strategi dan spontanitas. Strategi adalah penggunaan tujuan atau manipulasi untuk mempengaruhi orang lain. Spontanitas artinya sikap jujur.
  4. Netralitas dan Empati. Netralitas adalah sikap impersonal, memperlakukan orang lain sebagai objek. Empati artinya memperlakukan orang lain sebagaimana mestinya.
  5. Superioritas dan persamaan. Superioritas artinya seseorang lebih tinggi karena status, kekuasaan, kemampuan, intelektual, kekayaan atau kecantikan. Persamaan adalah sikap memperlakukan seseorang secara horisontal dan demokratis.
  6. Kepastian dan Profesionalisme. Individu yang memiliki kepastian bersifat dogmatis, egois, dan melihat pendapatnya merupakan kebenaran yang mutlak. Profesionalisme adalah kesediaan meninjau kembali pendapat orang lain.

3.      Sikap terbuka (open mindedness)
Sikap terbuka amat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan komunikasi interpersonal yang efektif. Untuk memahami orang yang mempunyai sikap terbuka harus mengidentifikasi dahulu orang yang mempunyai sikap tertutup. Lawan dari sikap terbuka adalah dogmatism. Sehingga untuk memahami sikap terbuka, terlebih dahulu mengidentifikasi karakteristik orang dogmatis.

Sikap Terbuka
Sikap Tertutup
1.      Menilai pesan secara objektif dengan menggunakan data-data dan keajegan logika.
Menilai pesan berdasarkan motif pribadi
2.      Membedakan dengan mudah, melihat nuansa
Berfikir simplisis, artinya berpikir hitam putih tanpa nuansa
3.      Berorientasi pada isi
Bersandar lebih banyak pada sumber pesan daripada isi pesan
4.      Mencari informasi pada berbagai sumber
Mencari informasi tentang kepercayaan orang lain dari sumbernya sendiri bukan dari sumber kepercayaan orang lain
5.      Lebih bersifat provisional dan bersedia mengubah kepercayaan
Kaku mempertahankan dan memegang teguh system kepercayaan
6.      Mencari pengertian pesan yang tidak sesuai dengan rangkaian kepercayaan
Menolak, mengabaikan, mendistorsi dan menolak pesan yang tidak konsisten dengan system kepercayaan

Gambar 3.1 perbedaan sikap terbuka dengan sikap tertutup


Agar komukasi interpersonal yang kita lakukan melahirkan hubungan interpersonal yang efektif, dogmatis harus diganti dengan sikap terbuka. Bersama – sama dengan sikap saling percaya dan sikap suportif, sikap terbuka mendorong timbulnya saling pengertian, saling menghargai, dan yang paling penting saling mengembangkan kualitas hubungan interpersonal.

F. LEMBAGA SOSIAL
Lembaga sosial (institusi sosial) pengertiannya ada dua, yang berbentuk material dan non material. Pengertian institusi sosial yang berbentuk material adalah lembaga yang berupa wadah bagi persatuan orang untuk mencapai tujuan bersama. Misalnya: sekolah menengah atas negeri I, yang terdiri dari pengurus sekolah, pengelola, guru, murid dan komite sekolah. Pengertian ini sama dengan istilah asosiasi sosial.
Pengertian lain yang berbentuk non-material adalah apa yang disebut sebagai pranata sosial, yakni norma-norma dan nilai-nilai yang diberlakukan untuk mengatur hubungan antar pengurus, pengelola, guru, murid dan komite sekolah. Jadi lembaga sosial (institusi sosial) adalah himpunan dari norma-norma sosial yang menjadi tulang punggung kehidupan masyarakat.

Istilah lembaga sosial dalam kehidupan sehari-hari sulit dipahami karena membingungkan. Secara implisit, lembaga sosial mempunyai fungsi sosial sebagai berikut:
a.       Memberi pedoman kepada anggota-anggota masyarakat, tentang bagaimana harus berbuat dan bersikap dalam pergaulannya di masyarakat;
b.      Menjaga keutuhan masyarakat;
c.       Memberikan pegangan untuk pengendalian sosial (social control) terhadap prilaku anggota masyarakat.
Agar supaya hubungan antar manusia dalam suatu masyarakat terlaksana sebagaimana yang diharapkan, maka diciptakanlah norma-norma sosial yang mempunyai kekuatan mengikat yang berbeda-beda.

G. DINAMIKA SOSIAL
Dinamika sosial dapat didefinisikan sebagai konsep yang menggambarkan proses kelompok yang selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang selalu berubah-ubah.
Dinamika sosial mempunyai beberapa tujuan, antara lain:
a.       Membangkitkan kepekaan diri seorang anggota kelompok terhadap anggota kelompok lain, sehingga dapat menimbulkan rasa saling menghargai.
b.      Menimbulkan rasa solidaritas anggota sehingga dapat saling menghormati dan saling menghargai pendapat orang lain.
c.       Menciptakan komunikasi yang terbuka terhadap sesama anggota kelompok.
d.      Menimbulkan adanya i’tikad yang baik diantara sesama anggota kelompok.

Proses dinamika sosial mulai dari individu sebagai pribadi yang masuk ke dalam kelompok dengan latar belakang yang berbeda-beda, belum mengenal antar individu yang ada dalam kelompok. Mereka membeku seperti es. Individu yang bersangkutan akan berusaha untuk mengenal individu yang lain. Es yang membeku lama-kelamaan mulai mencair, proses ini disebut sebagai “ice breaking”. Setelah saling mengenal, dimulailah berbagai diskusi kelompok, yang kadang diskusi bisa sampai memanas, proses ini disebut ”storming”. Storming akan membawa perubahan pada sikap dan perilaku individu, pada proses ini individu mengalami ”forming”. Dalam setiap kelompok harus ada aturan main yang disepakati bersama oleh semua anggota kelompok dan pengatur perilaku semua anggota kelompok, proses ini disebut ”norming”. Berdasarkan aturan inilah individu dan kelompok melakukan berbagai kegiatan, proses ini disebut ”performing”. Secara singkat proses dinamika sosial dapat dilihat pada gambar berikut:



  
Alasan pentingnya dinamika sosial:
a.       Individu tidak mungkin hidup sendiri di dalam masyarakat.
b.      Individu tidak dapat bekerja sendiri dalam memenuhi kehidupannya.
c.       Dalam masyarakat yang besar, perlu adanya pembagian kerja agar pekerjaan dapat terlaksana dengan baik.
d.      Masyarakat yang demokratis dapat berjalan baik apabila lembaga sosial dapat bekerja dengan efektif.


H. KONSEP DIRI
            Definisi Konsep Diri menurut Wiiliam D. Brooks adalah those physical, social, and psychological perceptions of ourselves that we have derived from experiences and our interaction with others.
Konsep diri merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan dalam komunikasi antar pribadi. Kunci keberhasilan hidup adalah konsep diri positip. Konsep diri memainkan peran yang sangat besar dalam menentukan keberhasilan hidup seseorang, karena konsep diri dapat dianalogikan sebagai suatu operating sistem yang menjalankan suatu komputer. Konsep diri dapat mempengaruhi kemampuan berpikir seseorang. Konsep diri yang jelek akan mengakibatkan rasa tidak percaya diri, tidak berani mencoba hal-hal baru, tidak berani mencoba hal yang menantang, takut gagal, takut sukses, merasa diri bodoh, rendah diri, merasa diri tidak berharga, merasa tidak layak untuk sukses, pesimis, dan masih banyak perilaku inferior lainnya.
Sebaliknya orang yang konsep dirinya baik akan selalu optimis, berani mencoba hal-hal baru, berani sukses, berani gagal, percaya diri, antusias, merasa diri berharga, berani menetapkan tujuan hidup, bersikap dan berpikir positip, dan dapat menjadi seorang pemimpin yang handal.
Komunikan yang berkonsep diri positip adalah Komunikan yang Tembus Pandang (transparent).
Dua macam konsep diri adalah sebagai berikut :
  1. Konsep diri negatif: peka pada kritik; responsif sekali pada pujian; hiperkritis; cenderung merasa tidak disenangi orang lain; bersikap pesimitis pada kompetensi.
  2. Konsep diri positif: yakin akan kemampuan mengatasi masalah; merasa setara dengan orang lain; menerima pujian tanpa rasa malu; sadar akan keinginan dan perilaku tidak selalu disetujui oleh orang lain; mampu memperbaiki diri.
Hal-hal yang perlu dipahami tentang konsep diri adalah :
  1. Dipelajari melalui pengalaman dan interaksi individu dengan orang lain.
  2. Berkembang secara bertahap.
  3. Ditandai dengan kemampuan intelektual dan penguasaan lingkungan (positif).
  4. Negatif ditandai dengan hubungan individu dan sosial yang mal adaptif.
  5. Merupakan aspek kritikal yang mendasar dan pembentukan perilaku individu.
Hal-hal yang penting dalam konsep diri adalah :
  1. Pandangan individu terhadap orang lain.
  2. Suasana keluarga yang harmonis.
  3. Penerimaan keluarga
Komponen konsep diri adalah :
  1. Gambaran diri adalah sikap individu terhadap tubuhnya, baik sadar maupun tidak sadar. Meliputi : performance, potensi tubuh, persepsi dan perasaan tentang ukuran dan bentuk tubuh.
  2. Ideal diri adalah persepsi individu tentang perilakunya yang disesuaikan dengan standar pribadi yang terkait dengan cita-cita.
  3. Harga diri adalah penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan cara menganalisis seberapa jauh perilaku individu tersebut.
  4. Peran diri adalah pola perilaku sikap nilai dan aspirasi yang diharapkan individu berdasarkan posisinya dimasyarakat.
  5. Identitas diri adalah kesadaran akan diri pribadi yang bersumber dari pengamatan dan penilaian sebagai sintesis semua aspek konsep diri sebagai sesuatu yang utuh.


BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan

Hubungan antar manusia adalah kemampuan mengenali sifat, tingkah laku, pribadi seseorang. Ruang lingkup hubungan antar manusia dalam arti luas adalah interaksi antar seseorang dengan orang lain dalam suatu kehidupan untuk memperoleh kepuasan hati.
Tujuan hubungan antar manusia adalah agar tercapainya kehidupan yang harmonis yaitu masing-masing orang saling bekerja sama dengan menyesuaikan diri terhadap satu dengan yang lain.

Teknik  untuk menjalani hubungan antar manusia dengan :
1.      Melakukan kontak sodan menghargai setiap individu.
2.      Melakukan komunikasi.


B.     Saran
Untuk menjalin suatu hubungan yang baik dengan Sesama manusia kita harus bisa memahami diri sendiri. Mencoba untuk memahami kebutuhan dan keinginan masing-masing individu.



BAB IV
DAFTAR PUSTAKA


Sumber;

Tidak ada komentar: