Kamis, 29 Maret 2012

Ungkapan Hati

S'mua manusia mempunyai perasan....
Dan perasaan itu, ada yang rentan, dan ada yang kebal..
Manusia yang mempunyai perasaan yang rentan, akan mudah terkikis oleh kata2 dan sifat seseoramg terhadap dirinya..
Sedangkan Manusia yang mempunyai perasaan yang kebal, dia tak peduli apa yang terjadi.

Aku adalah salah seorang Manusia yang mempunyai perasaan Rentan.
Sangat mudah untuk luka.. terkena gesekan anginpun bisa terluka..
Saya mengingatkan kepada Teman2 s'mua.. agar saling menjaga perasaan orang lain, apalagi orang yang kita sayangi... kita Cintai...

Mencintai seseorang adalah Hal yang biasa. karena manusia mempunyai Rasa cinta sesama yang di karuniai oleh Allah SWT, Tanpa cinta Manusia seakan Mati dalam keadan bergerak..

Aku cinta Dia,,
Aku Sayang Dia,,
Bahkan saaaangat sayang,,

Tapi aku sadar sekarang, bahwa Allah SWT dan Rasulnya lah yang patut di cintai seperti itu.
Maafkan Aku Ya Alah, telah lalai dalam perintahMu.. Berilah aku Wanita yang Cinta perasaan orang lain. Semoga Kita semua adalah orang-orang yang cinta Perasaan orang lain... Amiin

Arti Cinta

Bagamana dengan cinta?

Apakah cinta itu mengasikkan?

Atau malah membosankan?

Yang jelas cinta adalah suatu anugrah yang dimiliki oleh setiap manusia, cinta banyak macamnya, cinta pada barang yang terlalu di sukai atau di senangi, cinta pasa peliharaan dan baaaaaanyak lagi termasuk cinta pada sesama manusia atau si pujaan hati.

Cinta akan terasa indah apabila seseorang yang menjalaninya dengan cukup sabar dalam setiap masalah yang menghampiri, dan cinta akan terasa indah bila keduanya saling memberi, mengerti, setia, terbuka sama pasangan, apa gunanya cinta bila satu setia dan satu menganggap remeh cinta (tak peduli dengan keadaan pasangan).
Tapi kita selaku manusia harap berhati-hati dengan cinta, pacaaran boleh tapi yang sewajarnya saja, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan karena cinta juga bisa mendatangkan musibah.
Dan cinta akan terasa pahit bila saling memendam masalah, tidak ada gunanya memendam masalah, karena masalah perlu di ungkap dan di pecahkan.

Kumpulan Puisi

Bayangan

Oleh; Redo Wendra
Bayangan……………….
Kapan kau akan jauh dariku
Kapan kau bisa hilang dari lamunanku
Kapan kau bisa pergi dari hidupku
Bayangan……………….
Kau seperti ada
Kau seperti tak pernah lari
Antara ada dan tiada
Bayangan……………….
Kau sulit kulupa
Kau sulit kuhilangkan
Bagai cahaya siang dan malam
Kita telah jauh
Tak seperti dulu lagi
Takkan pernah bertemu lagi
Dan takkan pernah bersama lagi.
==================================================================

NamaMu

Oleh; Redo Wendra
 NamaMu…………..
S’llu Kudengar disetiap azan berkumandang
S’llu Kuucap dalam sujudku
S’llu Kukenang dalam hayalku
NamaMu…………..
Takkan Kubiarkan meleleh dalam hatiku
Takkan Ku sia-siakan
Takkan hilang walau api membakar jiwaku
NamaMu…………..
Tertulis di awan
Tertulis di bebuahan
KebesaranMu menggetarkan jiwa ragaKu
KebesaranMu…………….
Membuka cara berfikir baruKu
Membawa kealam damaiKu
Allahuakbar, Ku ingin s’llu di jalanMu.

Kumpulan Cerpen


JANGAN PERNAH PERGI
 Pagi minggu yang cerah, mengawali hidupku penuh dengan kegembiraan, rasa senang, terasa hati ini berbunga-bunga melihat seorang gadis yang sedang lari pagi, waktu itu kebetulan saya juga sedang lari pagi sembari mengikuti gadis itu dari belakangnya.
Oh iya, namaku Redo, siswa Man 1 Ma. Bungo yang baru mendaftar sekolah di sana, banyak hal yang Ku alami selama sekolah disana. Ketika hampir lima menit aku mengikutinya langsung saja ku dekati gadis itu, lalu saling bertutur sapa.
“Hai”, Sapaku
“Hai juga” Tangkap gadis itu merespon apa yang ku ucapkan,
“Jogging bareng yok” Timpalku
“Ayok” Jawabnya lagi
“Namanya siapa?”
“Namaku Hairiah, Kamu boleh panggil Aku Iyah, O Iya, Nama Kamu?” Dia berbalik menanyakan namaku.
“Namaku Redo, panggil aja Redo” Jelasku pada nya
 “ Boleh minta no Hp nya ngak?” tambahku sambil menanyakan padanya
“Mmm…. Ya nih catat aja”
“makasih ya”
“Ya sama-sama, miss call ya”
“Oke”.
Setelah sekian lama kami berdua laripagi tak terasa hari sudah menunjukan hampir jam 7, akhirnya kami memutuskan untuk pulang kerumah masing-masing, sesampainya Saya di rumah, Saya langsung istirahat sejenak melepaskan penatku, setelah cukup lama istirahat Saya kekamar mandi, membersihkan badan dari berlumurannya keringat.
Malam Seninpun tiba, Saya mempersiapkan apa-apa yang akan di bawa kesekolah besoknya. Kemudian Saya bergegas untuk tidur. Setelah tidur pulas tak terasa pagi menyambutku lebih awal, lalu Saya melakukan apa yang biasanya Saya lakukan di pagi hari, yaitu lari pagi. Tak lama Saya lari tiba-tiba;
“Dorrr” dari arah belakangku terdengar mengagetkanku dengan meletakkan kedua tangannya di bahuku, Saya terdiam sejenak seakan jantungku bergetar beribu kali lebih cepat dari biasanya.
“Hai, Ternyata kamu?” kataku sambil menahan detak jantung yang hebat,
“Iya, Ma’af ya udah bikin kamu kaget”,
“Gak papa kok, O Iya kamu masih sekolah?” tanyaku sambil menatap matanya
“Iya, Saya sekolah di Man 1 Ma. Bungo, Saya anak baru di sana, klo Kamu?”
“Ooo… Sama, Saya juga sekolah di sana, malahan Sayapun anak baru juga”
“Oh Iya?”
“Iya, Eh udah jam setengah tujuh nih, pulang yuk!” ajakku sambil menatap matanya yang membuatku jadi Riang.
“yuk”
Kami bergegas pulang ke tempat masing-masing, untuk melanjutkan aktifitas yang lainnya. Sesampainya dirumah seperti biasanya saya istirahat sejenak, lalu saya mandi terlebih dahulu sebelum berangkat kesekolah. Setelah semuanya siap saya berangkat kesekolah dengan berjanlan kaki, kebetulan kosan saya tak jauh dari tempat dimana saya sekolah.
Tak lama kemudian kira-kira 5-7 menit saya berjalan menuju sekolah, akhirnya saya sampai juga ke gerbang dimana saya sekolah, saya langsung masuk menuju kelas baruku yaitu kelas . Disana saya memulai pelajaran pertama kali di sekolah itu.
Waktu itu guru matematika masuk kedalam kelas, memulai pelajaran dengan memperkenalkan diri masing-masing siswa, tak lama perkenalan berlangsung tiba masanya;
 “Hairiah” panggil pak guru
“Ya pak”
“Silakan memperkenalkan diri”
           
Setelah Hairiah memperkenalkan diri, Pak guru meneruskan absennya hingga selesai dan memulai pelajaran, sekian lama didalam kelas, bell istirahatpun berbunyi; teeeeeeeeettt. Pak guru mengakhiri pembahasannya dan mempersilahkan siswa-siswa nya untuk istirahat.
“Hairiah!!!” Saya memanggil gadis yang pernah kutemui waktu lari pagi.
“Ya,” dia menyahut panggilanku sambil melihat kebelakang,
“Hey, Redo. Kamu kelas ini juga?”
“Iya, kekantin yuk!! Kita ngobrol di kantin aja”
“Oke boss”
            Dalam perjalanan kami menuju ke kantin saya melirik sesekali ke wajahnya, melihat betapa cantiknya gadis itu membuat hatiku terasa berada di pangkuan ibuku sewaktu aku kecil, terasa sangat nyaman. Tak lama kemudian kami sampai di kantin dan mencari meja yang mana yang harus kami duduki. Setelah mendapatkan mejanya, Saya mempersilahkan dia duduk.
“Silakan duduk tuan Putri”
“Makasih boss” dia menjawab sambil tersenyum
“Makan apa kita?” Tanyaku padanya
“Makan apa ya?, Nasi goreng aja la”
“Oke”
“Pak nasi goreng nya dua ya?”
“Ya dek, tunggu sebentar ya”
“Oke pak,” “ehh minumnya apa? tanyaKu padanya
“Biasa aja”
“Pak, Teh Es dua”
“Ya”
Menunggu nasinya datang kami saling diam tak bersuara, bagai sedang berada didalam hutan belantara. Tak lama setelah itu pesanannya sudah datang kamipun belum juga ada suara satu sama lain.
“Dek,!!!”
“Ya Pak” kami menjawab bersama-sama tanpa sengaja
“Nasinya”
“Ya, makasih pak”
“Ya, sama-sama”
“Silakan” Saya mengajak gadis itu makan
           
Kami makan bersama-sama sambil bercrita banyak hal yang kami ceritakan, mulai dari rumahnya dimana sampai nama orang tuanyapun ikut dalam pembicaraan waktu itu. Tak terasa waktu istirahat sudah habis, kami meninggalkan meja itu menuju kekelas, Dalam perjalanan menuju kekelas kami sempat bicara banyak hal.
“Nanti malam ada acara ngak?” Saya bertanya
“Mmm…. Ngak ada, ada apa emang’’
“Saya mau ngajak kamu jalan nanti malam,”
“Mmm…. Gimana ya”
“Ada masalah?”
“Ngak ada, tapi Saya izin sama orang tuaku dulu ya!!”
“Oke, Saya jemput kamu nanti malam”
“Ya ya, masuk yuk dah telat nih”
“Oke”
            Setelah sekian lama belajar bell pulangpun berbunyi, semua siswa-siswi pulang kerumahnya masing-masing, ada yang menggunakan mobil, motor, dan ada yang berjalan kaki, waktu itu Saya sengaja tidak membawa motorku karena kekurangan bahan bakar.
            Sesampainya Saya di Kosan, Saya istirahat hingga saya tertidur, saking lelahnya  setelah bangun dari tidur saya melihat disekitar ruangan yang sudah mulai gelap, lalu saya melihat jam ternyata sudah menunujukkan jam 6.01, lalu saya pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badanku serta berwudlu untuk melaksanakan shalat maghrib.
Setelah shalat maghrib, tak lama seetelah itu masuklah waktu shalat isya, dan sayapun mengerjakan shalat isya itu sendiri. Setelah selesai shalat, saya menelepon Hairiah dan berbicara sejenak.
“Halo” sapaku
“Halo, Ya ada apa?”
“Udah minta izin blum sama orangtuanya?”
“oh iya, udah. Tapi jangan lama-lama ya!”
“ngak, sebentar aja kok, saya kerumah kamu sekarang ya”
“Oke boss”
“yahh mati”
            Setelah itu saya mengganti pakaian, dan mempersiapkan segala hal yang akan di perlukan nantinya, lalu saya berangkat menggunakan motor kesyanganku yang sudah lama dalam genggaman tanganku, setelah menempuh jarak 3 km dari kosan. Akhirnya sampailah dirumah gadis itu, saya mengetuk pintu memberi tanda kalau saya sudah sampai dirumahnya.
“Tok tok tok, Assalamu’alaikum”
“Wa’alaikumsalam” jawab Hairiah dan orangtuanya beriringan
“Pak, Buk” sapaku sambil menangkap tangan kedua orangtuanya Haitiah
“Kamu temannya Hairiah yang ngajak jalan malam ini?”
“Iya Pak, boleh ngak Pak?”
“Mmm….. silakan, tapi jaga anak bapak ya dan jangan terlalu lama”
“Baik pak, ayo. Permisi pak!!!” ajakku kepada Hairiah sambil menarik tangannya
“Ya, ingat pesan bapak”
“Oke boss”
           
Kami menuju motorku dan  berangkat. Setelah 15 menit di perjalanan akhirnya sampai juga di tempat yang sudah saya rencanakan sebelumnya, kami sepakat untuk memilih meja yang berada di pinggir sungai kecil di rumah makan itu, terasa sangat indah dan romantis.
            Semua hidangan yang dipesankan sudah berada di atas meja, kami menikmati makanan itu sambil bercerita.
“Iyah” sapaku dengan halus agak samar-samar
“Ya, ada apa?”
“Aku…………….”
“Kenapa?”
“Ngak, kamu udah punya cowok blum?”
“Belum, emangnya kenapa?”
“saya sudah cukup banyak tahu tentang dirimu, bagaimana kamu, seperti apa, aku sudah mengetehuinya, sekarang aku ingin katakana bahwa Aku………. Aku  Suka Sama Kamu.
“Suka?”
“Iya, Aku suka, Aku sayang sama kamu”
“Redo, Aku sudah lama menunggu ini, bahkan sejak pertama kita berjumpa aku sudah tak sabar ingin jadi pacar kamu, tapi waktu itu aku tahu tak semudah itu, jadi aku rela menunggu saat yang pas seperti sekarang ini
“Jadi”
“Iya, Aku sekarang pacar kamu, dan Kamu sekarang jadi milikku”
“Yesssss, uufft sorry” senangnya hati, sambil menelentangkan kedua tanganku seakan ingin memeluknya, eh ternyata dia duluan yang memelukku.
            Lama dalam pelukan tak sadar sudah menunjukkan jam 9 lebih, kami segera menyudahi pelukan itu dan saling setuju untuk pulang kerumah. Di perjalanan menuju rumah, di atas motor ternyata Hairiah memelukku dari belakang sembari berkata;
“Redo, saya merasa sangat senang sekarang”
“Kenapa Redo?, sekarangkan!”
“Ya Sayangku”
“Gitukan terasa lebih dekat”
            Sesampainya dirumah saya mengantar Hairiah kehadapan pintu rumahnya, mengetuk pintu sambil mengucapkan salam.
“Tok tok tok, Assalamu’alaikum”
“Wa’alaikumsalam” jawab orangtuanya
“Maaf ya pak waktunya kelebihin dikit”
“ngak apa-apa, besok jangan terulang lagi ya!”
“Oke, saya pulang dulu ya”
“Hati-hati dijalan” tambah Hairiah
“Ya”, saya berterimakasih sambil mengedipkan sebelah mataku kepada Hairiah.
           
Setelah sampai saya di kosan tak lama HP saya berdering tanda  SMS masuk, setelah kulihat ternyata SMS dari Hairiah dan dia berkata;
“Yank  udah nyampe blom di Kos nya”
“Udah yank, baru nyampe blom sempat SMS tadi”
“Ya udah ngak papa, tidur yuk dah malam ni”
Kamipun tidur barengan dalam jarak yang lumayan cukup jauh.
           
Dua tahun kemdian kami sudah menginjaki bangku kelas 3 di sekolah kami, kami masih menjalani hubungan kami yang dulu. Memasuki semester kedua di kelas 3 tersebut, kami saling bertanya-tanya kemana tujuan sesudah meninggalkan Man 1 ini, setelah mendapatkan hasilnnya ternyata kami mempunyai tujuan yang berbeda, hingga akhirnya kami berpisah dalam status pacaran jarak jauh.
            Kini aku sendiri tapi aku tak pernah kecewa dalam posisi sendiri seperti itu karena aku yakin suatu saat nanti cinta itu akan datang lagi, kami sama-sama memegang teguh kesetiaan, hingga waktu mempertemukan kami kembali, cintaku hanya untuknya jika Allah menyetujui hubungan kami, karena Allahlah yang menggerakkan Hati manusia.


............................................................................................................................................................................



KASIH TAK SAMPAI

Pagi itu Aku melihatnya beda dari hari biasa, sungguh Cantik sekali dia hari itu, ohh yaa aku Redo anak kelas 3 MAN yang baru belajar soal cinta, wanita yang aku ceritakan tadi itu adalah Hairiah teman sekelasku.
Jujur sejak lama aku sudah suka bahkan sayang sama dia, tapi dia sepertinya tidak pernah tau apa yang aku rasakan.
"woyy" sapa Kirin menghamburkan khayalan ku,
"eh jangan gitu lah Rin"
"lagian lo bengong aja kaya orang oon" ledeknya,
"huuuuhhhh dasar nenek"
"emang lo lagi lamunin apa sih" tanyanya penasaran,
"ah lo mau tau aja"
"ahh pelit lo"
Akhirnya jam pelajaran pertama berbunyi saatnya aku berkonsentrasi untuk belajar tapi hari ini pelajaran pertama sungguh tidak menyenangkan, MATEMATIKA.
"oke anak-anak buka buku kalian halaman 91 dan baca kemudian kerjakan tugas yang ada dihalaman itu" suruhnya pada seluruh murid
"tuh emak lo ngasih tugas gak kira-kira" bisik Kirin pada ku .
"eh emak mu kali”
"huhuhhhhhh mana banyak lagi." Tambah Kirin
"sssstt udah kerjain aja nanti juga selesai"
"lo mah ngomong gampang, ngerjainnya ini susah"
"ssssttt rebet dah ni" komen teman belakang ku.
Lama sekali aku dan teman-teman mengerjakan tugas dari guru yang super nyebelin itu dan akhirnyaa bell berbunyi
"selamat siang anak-anak"
"siang buuuuuuu" jawab kompak anak-anak
"huuuftt akhirnya kita semua keluar dari neraka."
"eh lo mau masuk neraka jangan ajak-ajak gue"
"Rin gini  yaaa lo ngaku sahabat gue tapi lo gak mau nemenin gue gimana sieh lo."
"iyaa aku sahabat kamu kalo kamu mau ke surge, tapi klo ke neraka pikir-pikir dulu deh"
"garing lo"
"hahah biarin dahh."
"Redo"
Ya ampun telinga ini terasa bergetar saat dia memnggil nama ku.
"whatt .?" jawab soo cool dikit.
"gue minjem catatan lo dong."
"yang mana.?"
"yang minggu kemaren.?"
"hemm kebiasaan ni kagak nyatet."
"hehehe lo tau ajah Do."
"tapi ingat ya Yah cepet balikin."
"iya gampang."
Ya ampun hatiku berdebar langsung andai aja dia tau bunyi jantung ini pasti dia kaget.
"hayoooo" lagi-lagi Kirin ngagetin aku
"ehh kebiasaan Kamu ngagetin Aku nanti kalo Aku jantungan Kamu gak punya teman yang baik dan ganteng kaya Aku lagi gimana?"
"ehh narsis, ehh napa lo liatin Hairiah kaya gitu amat.?"
"hahhh siapa.?"
"yaa llo lah masa kuntilanak"
"ohh masa sih kayanya ngak biasa aja,"
"ohh gitu,"
Hufftt Aku belum siap kasih tau Kirin tentang perasaan ku ke Hairiah. habisnya takut Kirin bocor nanti malah jadi gawat.
ahkirnya jam istirahat bunyi langsung serbu kantin
"ehh Rin ada gak cewek yg lo taksir dikelas kita .?"
"hemm ada."
"siapa.?
"hemmm tapi janji ya jangan kasih tau siapa-siapa"
"iya gue janji"
"Hairiah"
saat itu jantungku terasa bergetir terasa disambar oleh petir.
Jam istirahat selesai, seluruh murid masuk kedalam kelas. Tidak lama setelah duduk di kelas masuklah guru SEJARAH.
“selamat siang anak-anak” “siang paaaak” jawab kami dengan kompak. “sekarang buka halaman 105, kita diskusi.
    “astaghfirullaahal adziim diskusi lagi” gumamku dalam hati, “sekarang kelompok berapa?” Tanya pak guru, “kelompok 5 pak,” salahsatu teman yang menjawab. “malas aku belajar” kataku dalam hati lagi. Dalam ruangan yang cukup hidup, Aku merasa tidak ada di dalam ruangan itu,
    Pulang dari sekolah Aku langsung pulang kerumah tanpa sepengetahuan Kirin, sesampainya di rumah Aku langsung kekamar dan menyendiri. “Kirin suka sama Hairiah, sedang Aku juga mencintainya, Kirin temanku, gimana ini” sambil Aku berfikir, “gini aja besok pagi-pagi setelah sampai di sekolah aku sampirin Hairiah” pikirku.
Setelah malam berlalu, aku bangun dari tidurku terus mempersiapkan segala sesuatu untuk sekolah. Setelah selesai sagala sesuatu yang berhubungan dengan hari itu, aku langsung berangkat ke sekolah, lalu mencari Hairiah, kesana-kemari aku mencari hairiah tidak ditemukan, ternyata Aku melihatnya di sebelah kiriku sedang bersama Kirin temanku, “sedang apa mereka?” “apa yang mereka bicarakan?” Aku bertanya-tanya dalam hati, tak lama Aku melihat mereka lalu Aku dekati dari jarak agak jauh dan mendengar pembicaraan mereka.
“Hairiah Aku sengaja datang lebih cepat dari teman-teman yang lain, karena Aku ingin bertemu denganmu dan menyampaikan sesuatu padamu” ucap Kirin, “oiya?” sambut Hairiah dengan nada agak happy, “apa yang ingin Kau katakana?” “Aku Suka Sama Kamu” “ benarkah?” “Kamu mau g’ jadi pacar Aku?” “iya Aku mau, sudah lama Aku menanti kedatanganMu”. Mendengar pembicaraan mereka Aku langsung kaget. Habislah kesempatanku untuk dekat dgn Hairiah.
SEKIAN